Fenomena Perdukunan, Paranormal dan Batu Petir (Muslim Indonesia di Persimpangan Jalan!!! (1)

24 02 2009

new1a

Penulis : Al Ustadz Jafar Shalih

(dukun n adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna,dsb)…-http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

Dalam bahasa Arab dukun biasa diistilahkan dengan kahin, ‘arraaf, munajjim atau sahir (tukang sihir), yaitu orang yang mengaku mengetahui perkara gaib, menebak isi hati, membaca pikiran, nasib, masa depan, jodoh, orang hilang, benda hilang, dengan cara melihat bintang, telapak tangan, garis-garis dlsbnya, atau orang yang bekerjasama dengan jin dalam mencelakakan korban, memisahkan suami dengan istrinya atau menjadikan mereka akur kembali. Dan sekarang mereka dikenal juga dengan istilah paranormal, magician, Ilusionis, “orang pintar” dlsbnya.

Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menerangkan salah satu rambu untuk menjaga keutuhan Islam seseorang, pada sabdanya beliau berkata,

من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاته أربعين ليلة

Barangsiapa mendatangi arraaf (dukun) dan bertanya kepadanya akan sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”. HR Muslim dari sebagian istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca entri selengkapnya »





Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali

19 02 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

new1a

Melengkapi khazanah pengetahuan kita tentang ‘pembonsaian’ masalah, seakan-akan hanya ‘pertikaian’ antara syaikh Ahmad bin Umar Bazmul hafidhahullah vs Ali Hasan Al Halabi. Tidak perlu disebutkan di blog mana saudara kita membahasnya, marilah kita simak baris-baris berikut ini.
1. Tanggapan Syaikh Rabi’ Ibn Hadi al Madkhali

Disana tertera ditulis pada tanggal 29 Januari 2009 atau 2 Shafar 1430 H, berikut selengkapnya, Husain Al-Qalami menulis :
“Salah seorang thalabatul ‘ilmi telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah ta’ala tentang pendapat beliau terhadap bantahan Asy-Syaikh Ahmad Bazmul terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halabi, dan tentang masalah penerapan kaidah al-jarh al-mufassar (oleh Asy-Syaikh ‘Ali) yang dikritik oleh Ahmad Bazmul.

Maka Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah berkata :
Aku telah membacanya, dan itu merupakan bantahan yang sangat kuat. (Risalah) tersebut telah menyingkap banyak permasalahan yang Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan telah salah padanya dan ia jauh dari kebenaran.

Tentang masalah kaidah al-Jarhul Mufassar sungguh Asy-Syaikh Ahmad Bazmul sangat bagus dalam kritikannya terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan.”

Baca entri selengkapnya »





Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad Bazmul vs Ali Hasan

19 02 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

new1a

Bukan, bukan pertikaian asy Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul vs Ali Hasan Abdul Hamid.

Kitab karya dari syaikh :
أبي عبد الرحمن سعد بن فتحي بن سعيد الزعتري
Abi Abdirrahman Sa’’ad ibn Fathi ibn Sayyid az-Za’tari
Berjudul :
Tanbihul Fatiin li Tahaafut Ta’siilat ‘Ali Al Halabi Al Miskin (Peringatan yang cerdas tentang Prinsip yang Tidak Masuk Akal dari Ali Al-Halabi Al-Miskin)

Silakan download kitab beliau disini  http://www.salafishare.com/2445PY3A0I9P/NGC6VWX.pdf

Kitab ini membantah kekeliruan pikiran Ali Hasan Abdul Hamid yang sudah dituangkan dalam bukunya berjudul :

منهج السلف الصالح في ترجيح المصالح وتطويح المفاسد والقبائح في أصول النقد والجرح والنصائح

Manhajus-Salafis-Saalih fi Tarjihil-Mashaalih wa Tathwihil-Mafaasid wal-Qabaaih fi Ushulin-Naqd wal-Jarh wan-Nasaaih” (Metode Salafus Shalih dalam Menimbang Maslahat dan Menolak Kerusakan dan Keburukan dalam Prinsip-prinsip Mengkritik dan Mencela dan Nasehat-Nasehat).

Bukanlah pertikaian pribadi antara asy Syaikh Ahmad Umar Bazmul dengan Ali Hasan Abdul Hamid semata. Tapi pembelaan para masyayikh Ahlussunnah atas Manhaj Salaf terkait kekeliruan Ali Hasan Abdul Hamid dan nasehat agar Ali Hasan kembali pada Al Haq.

Sebagai pelengkap, berikut artikel terkait cercaan kitab Ali Hasan di berbagai sumber :

Baca entri selengkapnya »





Fatwa Ulama Besar Seputar Maulid Nabi

17 02 2009

new1a

Para pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk cinta kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-. Bahkan tidak akan sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, melebihi kecintaannya kepada orang tuanya, anak-anaknya, bahkan seluruh manusia. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anak-anaknya, dan seluruh manusia.” [HR. Bukhariy (15), dan Muslim (44)]

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu -hafizhahullah- berkata, “Hadits ini memberikan faedah kepada kita bahwasanya keimanan tidak akan sempurna hingga seseorang mencintai Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- melebihi kecintaannya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” [Lihat Minhajul Firqatun Najiyah (hal. 111)]

Baca entri selengkapnya »





Peringatan Maulid Nabi Dalam Timbangan Islam

17 02 2009

new1a

Sejarah Peringatan Hari Maulid Nabi صلى الله عليه وسلم Bulan Rabi’ul Awwal dikenang oleh kaum muslimin sebagai bulan maulid Nabi, karena pada bulan itulah, tepatnya pada hari senin tanggal 12, junjungan kita nabi besar Muhammad dilahirkan, menurut pendapat jumhur ulama. Mayoritas kaum muslimin pun beramai-ramai memperingatinya karena terdorong rasa mahabbah (kecintaan) kepada beliau, dengan suatu keyakinan bahwa ini adalah bagian dari hari raya Islam, bahkan terkategorikan sebagai amal ibadah mulia yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Lalu sejak kapankah peringatan ini diadakan?
Al Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi adalah para raja kerajaan Fathimiyyah -Al ‘Ubaidiyyah yang dinasabkan kepada ‘Ubaidullah bin Maimun Al Qaddah Al Yahudi- mereka berkuasa di Mesir sejak tahun 357 H hingga 567 H. Para raja Fathimiyyah ini beragama Syi’ah Isma’iliyyah Rafidhiyyah. (Al Bidayah Wan Nihayah 11/172). Demikian pula yang dinyatakan oleh Al Miqrizi dalam kitabnya Al Mawaa’izh Wal I’tibar 1/490. (Lihat Ash Shufiyyah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hal. 43)

Adapun Asy Syaikh Ali Mahfuzh maka beliau berkata: “Di antara pakar sejarah ada yang menilai, bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi ialah para raja kerajaan Fathimiyyah di Kairo, pada abad ke-4 H. Mereka menyelenggarakan enam perayaan maulid, yaitu maulid Nabi, maulid Imam Ali Radhiyallahu ‘Anhu, maulid Sayyidah Fathimah Az Zahra, maulid Al Hasan dan Al Husain, dan maulid raja yang sedang berkuasa. Perayaan-perayaan tersebut terus berlangsung dengan berbagai modelnya, hingga akhirnya dilarang pada masa Raja Al Afdhal bin Amirul Juyusy. Namun kemudian dihidupkan kembali pada masa Al Hakim bin Amrullah pada tahun 524 H, setelah hampir dilupakan orang. (Al Ibda’ Fi Mazhahiril Ibtida’ , hal. 126 Baca entri selengkapnya »





Bahaya dan Keharaman Merokok

8 02 2009

new1a


Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memang rokok itu belum ada, namun sesungguhnya Islam datang dengan pokok yang umum, mengharamkan segala sesuatu yang membahayakan tubuh, mengganggu orang di dekatnya, atau menyia-nyiakan harta. Inilah dalil-dalil yang menunjukkan hukum rokok.

1. Allah ta’ala berfirman,

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (Al-A’raf: 157).

Dan rokok merupakan perkara buruk yang memudharatkan dan baunya pun busuk.

2. Allah ta’ala berfirman,

وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. (Al-Baqarah: 195).

Rokok akan menyebabkan penyakit yang mematikan seperti TBC, kanker dan lain-lain.

3. Allah ta’ala berfirman,

وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ

“Janganlah kalian membunuh jiwa-jiwa kalian.” (An-Nisa: 29).

Rokok itu membunuh secara perlahan-lahan..!!

Baca entri selengkapnya »





SYARAT-SYARAT TAUHID

4 02 2009

new1a

Ustadz Muhammad Umar Assewed

Kalimat tauhid mempunyai keuta-maan yang sangat agung. Dengan kalimat tersebut seseorang akan dapat masuk surga dan selamat dari api neraka. Sehingga dikata-kan bahwa kalimat tauhid merupakan kunci surga. Barangsiapa yang akhir kalimatnya adalah لا إله إلا الله maka dia termasuk ahlul jannah (penghuni surga).

Namun sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman Alu Syaikh dalam kitab Fathul Majid bahwa setiap kunci memiliki gigi-gigi. Dan tanpa gigi-gigi tersebut tidak dapat dikatakan kunci dan tidak bisa dipakai untuk membuka. Gigi-gigi pada kunci surga tersebut adalah syarat-syarat لا إله إلا الله Barang siapa memenuhi syarat-syarat tersebut dia akan mendapatkan surga, sedangkan barang-sapa yang tidak melengkapinya maka ucapannya hanya igauan tanpa makna.

Baca entri selengkapnya »





“TAUHID”: DAKWAHNYA PARA RASUL

4 02 2009

new1a

Ustadz Muhammad Umar Assewed

Telah kita ketahui pada edisi yang lalu bahwa tauhid merupakan sebuah pohon di dalam hati yang cabangnya adalah amalan yang shalih dan buahnya adalah kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ24تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُون َابراهيم: 24-25

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap saat dengan seizin Rabb-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk ma-nusia supaya mereka selalu ingat.” (Ibrahim: 24-25)

Ilmu Tauhid ini merupakan dasar yang dibangun di atasnya amalan-amalan shalih. Maka tentu saja merupakan prioritas dakwah para nabi dan para rasul, termasuk nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca entri selengkapnya »





DAKWAH SALAF DAKWAH TAUHID

4 02 2009

new1a

Ustadz Muhammad Umar Assewed

Sesungguhnya istilah salaf atau dakwah salaf bukanlah istilah baru. Istilah ini sudah dikenal sejak masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang telah disinggung pada edisi perdana Risalah Dakwah ini. Yaitu ucapan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada Fathimah:

فَاتَّقِى اللهَ وَاصْبِرِيْ فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ. (رواه مسلم، فضائل فاطمة 2/245حديث 98

Aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu. (HR. Muslim)

Para shahabatpun sering menggunakan istilah salaf untuk menyebutkan tentang mereka-mereka yang sudah mendahuluinya. Seperti ucapan Anas bin Malik -seorang sha-habat yang paling akhir meninggal. Tatkala beliau melihat kerusakan-kerusakan kaum muslimin ketika itu, beliau berkata:“Kalau saja ada seseorang dari kalangan salaf yang pertama dibangkitkan hari ini, maka dia tidak akan mengenali Islam sekarang sedikitpun kecuali shalat ini”. (al-I’tisham, Imam asy-Syathibi, juz 1 hal 34)

Baca entri selengkapnya »





Rokok itu Haram…!!!

2 02 2009

new1a

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memang rokok itu belum ada, namun sesungguhnya Islam datang dengan pokok yang umum, mengharamkan segala sesuatu yang membahayakan tubuh, mengganggu orang di dekatnya, atau menyia-nyiakan harta. Inilah dalil-dalil yang menunjukkan hukum rokok.

1. Allah ta’ala berfirman,

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (Al-A’raf: 157).

Dan rokok merupakan perkara buruk yang memudharatkan dan baunya pun busuk. Baca entri selengkapnya »





Bagaimana Cara Meruqyah yang Benar?

2 02 2009

new1a

Oleh: Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali

Pertanyaan:
Yang mulia, guru dan orang tua kami, Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafidzakumullah! Di tengah kami ada seorang peruqyah memerintahkan wanita yang kerasukan agar meletakkan minyak wangi misik di kemaluan, dubur, kedua puting payudara, dan dua bibir.

Dia berpandangan bahwa tata cara ini bisa mencegah dari persetubuhan jin yang sedang merasukinya. Menurutnya, hal ini telah teruji dengan pengalaman. Apakah perbuatannya ini benar? Berilah kami penjelasan, semoga Allah memberkahi anda.

Jawab:
Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Segala puji bagi Allah, dan semoga shalawat dan salam tercurahkan atas Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan siapa saja yang mengambil hidayah dengan petunjuknya.

Baca entri selengkapnya »





Takut kepada Allah `Azza wa Jalla

2 02 2009

new1a

Al-Ustadz Ahmad Hamdani Ibnu Muslim

Ibnu Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu-:

Kalian dalam perjalanan malam dan siang, umur-umur berkurang, amal-amal tercatat serta kematian datang dengan tiba-tiba. Siapa yang menanam kebaikan akan segera menuai kesenangan, siapa yang menanam kejelekan akan segera menuai penyesalan. Setiap penanam akan mendapatkan apa yang ditanam. Yang menjadi bagiannya tidak akan meleset darinya, dan ketamakan tidak akan meraih apa yang ditakdirkan. Siapa yang memberi kebaikan maka Allah –Subhanahu wa Ta’ala- akan memberinya kebaikan dan siapa yang menjaga diri dari kejelekan maka Allah –Subhanahu wa Ta’ala- akan menjaganya. Orang-orang yang bertaqwa adalah pemimpin, ahli fiqih adalah penuntun, dan duduk bersama mereka adalah tambahan (ilmu). (Siyar A’lamin Nubala, 1/497)

Baca entri selengkapnya »





Ketika Kebosanan Menyapa

30 01 2009

new1a

Pertanyaan :

Assalamu’alaikum ya ustadz Mohon bimbingannya, ustadz. Saya sedang mengalami ‘krisis’ perkawinan. Sebenarnya tidak ada masalah di antara saya dan pasangan. Tapi…kadang saya merasa jenuh dengan pernikahan kami. Hingga suatu saat saya bertemu dengan teman lama saya. Kami sering bincang2 memakai segala fasilitas teknologi yg ada sekarang ini. Sebenarnya tidak ada apa2 diantara kami (saya dan teman saya itu). Karena diapun sudah berkeluarga, seperti saya. Tapi pada akhirnya, kadang, terselip juga rasa “yang lain” terhadapnya. Saya tidak mau menghianati suami saya, juga tidak ingin meninggalkannya. Tapi saya juga suka dengan teman saya itu (diapun sedang mengalami krisis perkawinan, seperti saya. Dan merasakan hal yg sama dengan yg saya rasakan).

Baca entri selengkapnya »





Qunut shalat shubuh

28 01 2009

new1a

Oleh: Ustadz Abu Muhammad Zulqarnain

Pertanyaan:

Salah satu masalah kontraversial di tengah masyarakat adalah qunut Shubuh. Sebagian menganggapnya sebagai amalan sunnah, sebagian lain menganggapnya pekerjaan bid’ah. Bagaimanakah hukum qunut Shubuh sebenarnya ?

Jawaban:

Dalam masalah ibadah, menetapkan suatu amalan bahwa itu adalah disyariatkan (wajib maupun sunnah) terbatas pada adanya dalil dari Al-Qur’an maupun As-sunnah yang shohih menjelaskannya. Kalau tidak ada dalil yang benar maka hal itu tergolong membuat perkara baru dalam agama (bid’ah), yang terlarang dalam syariat Islam sebagaimana dalam hadits Aisyah riwayat Bukhary-Muslim :

مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَد ٌّ. وَ فِيْ رِوَايَةِ مُسْلِمٍ : ((مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمُرُنَا فَهُوَ رَدَّ

“Siapa yang yang mengadakan hal baru dalam perkara kami ini (dalam Agama-pent.) apa yang sebenarnya bukan dari perkara maka hal itu adalah tertolak”. Dan dalam riwayat Muslim : “Siapa yang berbuat satu amalan yang tidak di atas perkara kami maka ia (amalan) adalah tertolak”.

Baca entri selengkapnya »





Ath-Thaifah Al-Manshurah

28 01 2009

new1a

Tanya:
Bismilah,
Ust, yang saya hormati, ada yang ingin saya tanyakan,

Saya kutip dari salah satu website,
…Tidak berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok
jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “ Akan senantatiasa ada
segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan
terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka“.(HR Muslim).
Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu?. Maka beliau menjawab :
” di sekitar masjid al-Aqsha“.
Subhanallah. ..

Yang ingin saya tanyakan bagaimana keshahihan hadist ini, dan kalaupun hadist ini shahih
bagaimana kita menyikapinya?

F. Hidayat

Baca entri selengkapnya »