Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali

19 02 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

new1a

Melengkapi khazanah pengetahuan kita tentang ‘pembonsaian’ masalah, seakan-akan hanya ‘pertikaian’ antara syaikh Ahmad bin Umar Bazmul hafidhahullah vs Ali Hasan Al Halabi. Tidak perlu disebutkan di blog mana saudara kita membahasnya, marilah kita simak baris-baris berikut ini.
1. Tanggapan Syaikh Rabi’ Ibn Hadi al Madkhali

Disana tertera ditulis pada tanggal 29 Januari 2009 atau 2 Shafar 1430 H, berikut selengkapnya, Husain Al-Qalami menulis :
“Salah seorang thalabatul ‘ilmi telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah ta’ala tentang pendapat beliau terhadap bantahan Asy-Syaikh Ahmad Bazmul terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halabi, dan tentang masalah penerapan kaidah al-jarh al-mufassar (oleh Asy-Syaikh ‘Ali) yang dikritik oleh Ahmad Bazmul.

Maka Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah berkata :
Aku telah membacanya, dan itu merupakan bantahan yang sangat kuat. (Risalah) tersebut telah menyingkap banyak permasalahan yang Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan telah salah padanya dan ia jauh dari kebenaran.

Tentang masalah kaidah al-Jarhul Mufassar sungguh Asy-Syaikh Ahmad Bazmul sangat bagus dalam kritikannya terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan.”

Lalu penuntut ilmu tersebut meminta izin kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali untuk mempublikasikan jawaban beliau tersebut di situs-situs salafiyyah.

Maka Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah menjawab : “Tidak mengapa. Tidak ada penghalang untuk melakukan itu. Karena itu adalah kebenaran.” –sekian jawaban Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali-

Tanya jawab bersama Asy-Syaikh Rabi’ ini terjadi pada Rabu malam tanggal 2 Shafar 1430 H .” (Sumber Tulisan al Akh Husain Al-Qalami di Sahab.net)

Tanggapan syaikh Ahmad Bazmul hafidhahullah di thread ini :

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على المبعوث رحمة للعالمين وعلى آله وصحبه الطيبين الطاهرين

أما بعد

Saya Ahmad bin ‘Umar bin Salim Bazmul, saya katakan bahwa berita yang dinukilkan oleh salah seorang saudara kita (di atas) dari Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah ta’ala adalah berita yang shahih dan benar. Sungguh aku telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ tentang berita tersebut, maka beliau membenarkannya.

Kemudian aku, Ahmad bin ‘Umar bin Salim Bazmul, menambahkan bahwa saudaraku Asy-Syaikh Prof. DR. Muhammad bin ‘Umar bin Salim Bazmul telah menelponku dan mengucapkan terima kasih atas bantahanku seraya beliau memujinya dengan mengatakan : “Masya Allah sungguh bantahan yang sangat kuat. Jazakallah khairan.

Orang yang mencintai kalian

Ahmad bin ‘Umar Bazmul

Kamis malam

3 Shafar 1430 H

(Diterjemahkan dari http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=365039)

2. Tanggapan Syaikh Ahmad ibn Umar Bazmul di thread yang sama di  http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=365039

“Semoga Allah membalas para ikhwah yang memberi sambutan dengan sebaik-baik balasan.
Sungguh demi Allah ucapan-ucapan ahlul batil dan pengekor hawa nafsu tidaklah menggerakkan rambutku sekalipun.
Bahkan sungguh demi Allah aku kasihan dengan kondisi mereka. Aku memohon kepada Allah hidayah untuk mereka. Aku tersenyum ketika aku melihat kedunguan akal-akal mereka dan kemunduran kondisi mereka.

Apabila para ‘ulama telah mengatakan : “Sesungguhnya ucapan orang jahil (bodoh) itu seolah tidak ada”, tidak terhitung dan tidak ada nilainya sama sekali.
Maka bagaimana dengan ucapan para pengekor hawa nafsu dan ahlul bid’ah dari kalangan pengikut Al-Ma“ribi, Al-Maghrawi, dan para pencela masyaikh salafiyyah.

Bahkan sebenarnya aku menganggap celaan mereka terhadapku sebagai tazkiyyah (rekomendasi) untukku tanpa mereka sadari, yaitu bahwa sesungguhnya aku tidak berada di atas manhaj mereka yang rusak maupun kaidah mereka yang bejat.

Demi Allah, kalau seandainya para ‘ulama yang mu’tabar mengatakan kepada : Wahai Bazmul diam kamu, karena kamu di atas kebatilan.
Maka sungguh aku akan diam dan rujuk. Bahkan aku mohon kepada mereka agar mengarahkanku kepada kebenaran.

Namun alhamdulillah, sebaliknya justru terus-menerus datang kepadaku telpon-telpon dari para masyaikh maupun thullabul ilmi, yang memberikan pujian dan dukungan penuh atas bantahanku. Mereka mengarahkanku untuk terus bersabar dan tidak mendengar omongan orang-orang dungu dan orang-orang penelantar. Semoga Allah membalas para masyaikh kita dengan sebaik-baik balasan dan semoga Dia mencegah berbagai bencana dari salafiyyin.

Aku katakan dengan jelas dan terang : “Bahwa diri dan kehormatanku lebih rendah, daripada upaya untuk menyimpangkan manhaj as-salafush shalih, lebih rendah daripada adanya untuk menimpakan kejelekan kepada para ‘ulama dan saudara-saudara kita para penuntut ilmu salafiyyin.”

Demi Allah upaya penjagaanku terhadap semua yang tersebut tadi, membuat segala yang nilainya berada di bawahnya menjadi ringan atas saya. Bahkan membuat saya berada pada tingkat kebahagiaan, dalam keadaan aku melihat tersebarnya al-haq dan benar-benar tampak pada banyak umat, dan terbantahnya kebatilan di hadapan orang-orang yang zhalim dan licik.”

Demikian tambahan ini, semoga bermanfaat. Wallahu Ta’ala A’lam bish-shawab.

Sumber Penukilan:

http://tukpencarialhaq.wordpress.com/

abu salafy 01


Aksi

Information

Tinggalkan komentar