Jagalah Lisanmu

10 03 2009

new1a

Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

Nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terlimpah kepada kita tiada terbilang hingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لَا تُحْصُوهَا

“Dan jika kalian ingin menghitung nikmat Allah niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya.” (Ibrahim: 34)

Dia Yang Maha Suci juga berfirman:

وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

“Dan Dia telah mencurahkan nikmat-Nya yang lahir dan yang batin kepada kalian.” (Luqman: 20)
Di antara sekian banyak nikmat-Nya adalah lisan atau lidah yang dengannya seorang hamba dapat mengungkapkan keinginan jiwanya.

أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ. وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

“Bukankah Kami telah menjadikan untuknya dua mata, lisan, dan dua bibir?” (Al-Balad: 8-9)
Dengan lisan ini, seorang hamba dapat terangkat derajatnya dengan beroleh kebaikan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca entri selengkapnya »





Fenomena Perdukunan, Paranormal dan Batu Petir (Muslim Indonesia di Persimpangan Jalan!!! (1)

24 02 2009

new1a

Penulis : Al Ustadz Jafar Shalih

(dukun n adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna,dsb)…-http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

Dalam bahasa Arab dukun biasa diistilahkan dengan kahin, ‘arraaf, munajjim atau sahir (tukang sihir), yaitu orang yang mengaku mengetahui perkara gaib, menebak isi hati, membaca pikiran, nasib, masa depan, jodoh, orang hilang, benda hilang, dengan cara melihat bintang, telapak tangan, garis-garis dlsbnya, atau orang yang bekerjasama dengan jin dalam mencelakakan korban, memisahkan suami dengan istrinya atau menjadikan mereka akur kembali. Dan sekarang mereka dikenal juga dengan istilah paranormal, magician, Ilusionis, “orang pintar” dlsbnya.

Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menerangkan salah satu rambu untuk menjaga keutuhan Islam seseorang, pada sabdanya beliau berkata,

من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاته أربعين ليلة

Barangsiapa mendatangi arraaf (dukun) dan bertanya kepadanya akan sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”. HR Muslim dari sebagian istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca entri selengkapnya »





Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali

19 02 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

new1a

Melengkapi khazanah pengetahuan kita tentang ‘pembonsaian’ masalah, seakan-akan hanya ‘pertikaian’ antara syaikh Ahmad bin Umar Bazmul hafidhahullah vs Ali Hasan Al Halabi. Tidak perlu disebutkan di blog mana saudara kita membahasnya, marilah kita simak baris-baris berikut ini.
1. Tanggapan Syaikh Rabi’ Ibn Hadi al Madkhali

Disana tertera ditulis pada tanggal 29 Januari 2009 atau 2 Shafar 1430 H, berikut selengkapnya, Husain Al-Qalami menulis :
“Salah seorang thalabatul ‘ilmi telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah ta’ala tentang pendapat beliau terhadap bantahan Asy-Syaikh Ahmad Bazmul terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halabi, dan tentang masalah penerapan kaidah al-jarh al-mufassar (oleh Asy-Syaikh ‘Ali) yang dikritik oleh Ahmad Bazmul.

Maka Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah berkata :
Aku telah membacanya, dan itu merupakan bantahan yang sangat kuat. (Risalah) tersebut telah menyingkap banyak permasalahan yang Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan telah salah padanya dan ia jauh dari kebenaran.

Tentang masalah kaidah al-Jarhul Mufassar sungguh Asy-Syaikh Ahmad Bazmul sangat bagus dalam kritikannya terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan.”

Baca entri selengkapnya »





Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad Bazmul vs Ali Hasan

19 02 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

new1a

Bukan, bukan pertikaian asy Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul vs Ali Hasan Abdul Hamid.

Kitab karya dari syaikh :
أبي عبد الرحمن سعد بن فتحي بن سعيد الزعتري
Abi Abdirrahman Sa’’ad ibn Fathi ibn Sayyid az-Za’tari
Berjudul :
Tanbihul Fatiin li Tahaafut Ta’siilat ‘Ali Al Halabi Al Miskin (Peringatan yang cerdas tentang Prinsip yang Tidak Masuk Akal dari Ali Al-Halabi Al-Miskin)

Silakan download kitab beliau disini  http://www.salafishare.com/2445PY3A0I9P/NGC6VWX.pdf

Kitab ini membantah kekeliruan pikiran Ali Hasan Abdul Hamid yang sudah dituangkan dalam bukunya berjudul :

منهج السلف الصالح في ترجيح المصالح وتطويح المفاسد والقبائح في أصول النقد والجرح والنصائح

Manhajus-Salafis-Saalih fi Tarjihil-Mashaalih wa Tathwihil-Mafaasid wal-Qabaaih fi Ushulin-Naqd wal-Jarh wan-Nasaaih” (Metode Salafus Shalih dalam Menimbang Maslahat dan Menolak Kerusakan dan Keburukan dalam Prinsip-prinsip Mengkritik dan Mencela dan Nasehat-Nasehat).

Bukanlah pertikaian pribadi antara asy Syaikh Ahmad Umar Bazmul dengan Ali Hasan Abdul Hamid semata. Tapi pembelaan para masyayikh Ahlussunnah atas Manhaj Salaf terkait kekeliruan Ali Hasan Abdul Hamid dan nasehat agar Ali Hasan kembali pada Al Haq.

Sebagai pelengkap, berikut artikel terkait cercaan kitab Ali Hasan di berbagai sumber :

Baca entri selengkapnya »





Al-Jawwad (الْجَــوَّادُ )

26 01 2009

Penulis : Al-Ustadz Qomar ZA

Al-Jawwad

Di antara Al-Asma`ul Husna adalah Al-Jawwad (الْجَــوَّادُ ) Yang Maha Dermawan. Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala ini tersebut dalam sebuah hadits dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ اللهَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ وَيُحِبُّ مَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا “Sesungguhnya Allah itu Jawwad (Maha Dermawan) mencintai kedermawanan dan mencintai akhlak yang luhur, serta membenci akhlak yang rendah.”

Baca entri selengkapnya »





Definisi Iman

20 01 2009

new1a

Oleh: al-Ustadz  Abu Muawiah

Definisi Iman

Iman secara etimologi bermakna pembenaran yang bersifat khusus, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala, “Dan tidaklah engkau akan beriman (membenarkan) kami walaupun kami adalah orang-orang yang jujur.” (QS. Yusuf: 17)
Ucapan kami ‘yang bersifat khusus’ maknanya adalah pembenaran yang sempurna dengan hati, yang melazimkan lahirnya amalan-amalan hati dan anggota tubuh. Hal ini disebutkan oleh Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin dalam Syarh Al-Arbaun dan Asy-Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi dalam Syarh Ath-Thahawiah.
Adapun secara terminologi, maka iman adalah: (1)Pengucapan dengan lisan, (2)keyakinan dengan hati, (3)pengamalan dengan anggota tubuh, (4)bertambah dengan melaksanaan ketaatan dan (5)berkurang dengan melaksanakan kemaksiatan. Inilah definisi iman di sisi para ulama kaum muslimin. Inilah kelima syarat atau rukun keimanan
Berikut penjelasan ringkas dari lima perkara di atas:

Baca entri selengkapnya »





Larangan Berdusta

17 01 2009

Dinukil dari kitab Riyadhus Shalihin lil Imam An Nawawi Rahimahullahu Ta’ala, dalam bab “tahrimu Kadziba (Larangan Berdusta)”. Semoga bermanfaat.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (al-lsra’: 36)

Allah Ta’ala juga berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Baca entri selengkapnya »





MENUJU KEMENANGAN DAN KEJAYAAN KAUM MUSLIMIN

17 01 2009

new1a

Bingkisan Untuk Kaum Muslimin Palestina

Nasehat Emas dari Dua Mujaddid Besar Masa Ini

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani
dalam risalahnya Fiqhul Waqi’ hal 48-50 menjelaskan :

“Sesungguhnya sebab mendasar kehinaan kaum muslimin ialah :

a. Kebodohan mereka tentang syari’at Islam yang Allah turunkan kepada hati Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam .

b. Mayoritas kaum muslimin telah mengetahui hukum-hukum Islam dalam sebagian urusan mereka, namun mereka tidak mau mengamalkan

Dengan demikian, kunci kembalinya kemuliaan Islam ialah dengan mempraktekkan ilmu yang bermanfaat dan mengerjakan amal shalih. Ini adalah masalah besar yang tidak mungkin dicapai oleh kaum muslimin melainkan dengan menerapkan manhaj At-Tashfiyyah (pembersihan) dan At-Tarbiyyah (pendidikan). Dua hal ini adalah dua kewajiban yang sangat penting dan sangat agung kedudukannya.

Baca entri selengkapnya »





Setiap Bid’ah Sesat dan Setiap Kesesatan di Neraka..!!

16 01 2009

new1a

Karya:
‘Abdul Qayyum bin Muhammad bin Nashir As-Sahaibaniy

Sesungguhnya, salah satu ujian terbesar ummat Islam dewasa ini adalah permasalahan “Bid’ah” (yaitu ungkapan dari “suatu jalan/cara dalam agama yang diada-adakan (tanpa dalil) yang menyerupai syari’ah yang bertujuan dengan melakukannya adalah berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala”, lihat Mukhtashar Al-I’tisham hal.7, -pent.), bahkan hal ini telah menyebar ke berbagai negara Islam. Jarang sekali kita jumpai suatu tempat yang di situ terlepas dari masalah bid’ah dan sangat sedikit manusia yang selamat darinya. Perkara bid’ah merupakan masalah yang besar, sangat berbahaya, dan termasuk “pos”nya kekufuran. Pelaku bid’ah telah mencabut hukum Allah, karena itu dia tidak mau berusaha untuk taubat (tidak diberi pertolongan untuk bertaubat).

Berkata ‘Abdullah bin ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu: “Sesungguhnya perkara-perkara yang paling dibenci oleh Allah adalah bid’ah-bid’ah.” (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqiy dalam Al-Kubra 4/316)

Baca entri selengkapnya »